rubianto.id

29 Juni 2024

JUDI adalah Gangguan Kesehatan yang Mempengaruhi Otak

Menurut hasil penelitian industri IBISWorld, ukuran pasar industri kasino dan perjudian daring global mencapai US$ 292,1 miliar pada 2023, meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya. Pesatnya perkembangan perjudian online berkontribusi terhadap pendapatan kotor perjudian di negara-negara penyelenggaranya dan diperkirakan tumbuh lebih cepat dibandingkan kasino konvensional.

Banyak orang menganggap judi sebagai bentuk hiburan yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, saat Anda menormalisasi perjudian, maka aktivitas ini akan menjadi kecanduan dan gangguan. Seseorang yang kecanduan judi harus berulang kali berjudi untuk mencapai kepuasan melalui pelepasan dopamin.

Diperkirakan sekitar 0,2-5,3 persen orang dewasa di seluruh dunia menderita gangguan perjudian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui kecanduan judi sebagai sebuah gangguan. Di beberapa negara, perjudian diakui sebagai kegiatan yang legal dan menyenangkan dan jutaan orang terlibat di dalamnya. Perjudian di era modern ini sebagian besar telah dilakukan secara dalam jaringan (daring), termasuk berbagai kegiatan olahraga dan non-olahraga yang dipertaruhkan.

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental dari American Psychiatric Association (DSM-5) menganggap gangguan perjudian sebagai kecanduan perilaku. Dalam beberapa hal, gangguan perjudian mirip dengan gangguan penggunaan narkotika. Keduanya mengubah susunan kimiawi otak dan dapat memiliki ciri-ciri penarikan diri dan toleransi.

Para ahli di American Psychiatric Association bersepakat bahwa tidak ada penyebab tunggal dari gangguan perjudian atau kecanduan lainnya. Perubahan struktur kimiawi otak, genetika serta ciri-ciri kepribadian dan kondisi kesehatan mental dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan perjudian. Orang dengan penyakit mental yang menyertai atau gangguan penggunaan narkotika memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan perjudian yang berlebihan.

Proses kecanduan terhadap sesuatu terjadi ketika seseorang berulang kali melatih otaknya untuk mendapatkan kepuasan dari suatu tindakan. Individu tersebut juga dapat menerima imbalan dari tindakan tersebut. Dalam kasus perjudian, seseorang dapat melipatgandakan uang yang dipertaruhkan.

Perjudian mempengaruhi pusat imbalan di otak Anda. Manusia secara biologis termotivasi untuk mencari imbalan yang biasanya datang dari perilaku sehat. Saat Anda menghabiskan waktu bersama orang tersayang atau menyantap makanan lezat, tubuh Anda melepaskan dopamin, yang membuat Anda merasakan kenikmatan. Ini menjadi sebuah siklus: Anda mencari pengalaman ini karena ia memberi Anda perasaan yang baik.

Perjudian juga mengirimkan lonjakan besar dopamin di otak. Namun, alih-alih memotivasi Anda untuk melakukan hal-hal produktif, tingkat dopamin yang sangat besar justru berdampak buruk pada pikiran, perasaan, dan perilaku Anda. Hal ini mendorong Anda untuk mencari lebih banyak kesenangan dari perjudian dan mengurangi aktivitas yang lebih sehat. Seiring waktu, perjudian mengubah susunan kimiawi otak dan Anda menjadi tidak peka terhadap dampaknya. Anda kemudian perlu bertaruh lebih banyak untuk menghasilkan efek yang sama.

Pelepasan dopamin adalah hadiah yang diterima para penjudi untuk terus bermain. Hal ini juga terjadi pada norepinefrin (noradrenalin). Sebuah studi oleh Jazaeri & Habil yang diterbitkan dalam Indian Journal of Psychological Medicine pada 2012 dan Institut Pemulihan Kecanduan Illinois menemukan bahwa penjudi patologis memiliki tingkat norepinefrin yang lebih rendah daripada penjudi normal. Dengan demikian, penjudi patologis menggunakan perjudian sebagai cara untuk meningkatkan sekresi norepinefrin.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa ada kesamaan biologis antara perjudian dan penggunaan narkotika. Mengingat perjudian adalah perilaku yang berorientasi pada imbalan, maka perjudian dapat diterapkan pada kelinci percobaan di laboratorium. Dalam sebuah percobaan yang dilakukan pada tikus, tikus belajar untuk menghindari pilihan tertentu untuk memaksimalkan keuntungan pelet gula, yang dirancang mirip dengan perjudian. Temuan penelitian lain menunjukkan bahwa lesi apa pun di korteks prefrontal ventromedial otak dapat mempengaruhi kekuatan pengambilan keputusan seseorang. Pola ini juga terlihat pada beberapa hewan.

Gangguan perjudian cenderung diturunkan dalam keluarga, yang menunjukkan adanya hubungan genetik. Studi pada kembar identik juga menunjukkan bahwa faktor genetik mungkin berkontribusi lebih besar terhadap risiko terjadinya gangguan perjudian dibandingkan faktor lingkungan, seperti pengalaman masa kecil yang buruk.

Menurut American Psychiatric Association, seseorang dengan gangguan perjudian perlu berjudi dengan jumlah yang semakin meningkat untuk mencapai kepuasan yang sama seperti sebelumnya. Orang tersebut akan merasa gelisah atau mudah tersinggung ketika mencoba untuk mengurangi atau berhenti berjudi—hal yang mirip dengan orang yang mengalami ketergantungan narkotika. Tanda-tanda lain dari gangguan ini termasuk pemikiran yang berlebihan tentang perjudian, kembali berjudi bahkan setelah kehilangan uang, dan upaya berulang kali dan tidak berhasil untuk berhenti berjudi.

Orang dengan gangguan perjudian akan memilih berjudi ketika mencoba melarikan diri dari tekanan, masalah, atau stres. Bahkan, setelah kehilangan uang karena berjudi, mereka masih sering mengulanginya untuk “balas dendam”. Dalam hubungan sosial, mereka yang kecanduan perjudian akan terus berbohong untuk menyembunyikan sejauh mana keterlibatan dalam perjudian hingga kehilangan kesempatan penting, seperti pekerjaan, prestasi sekolah, atau hubungan dekat dengan orang lain. Bahkan, mereka tidak bisa memecahkan masalah, tetapi mengandalkan orang lain untuk membantu mengatasi masalah keuangan yang disebabkan oleh perjudian.

Masalah perjudian diakui sebagai kelainan yang lebih berbasis kognitif dibandingkan ketergantungan atau penyalahgunaan zat. Griffiths, dalam artikelnya yang tercantum dalam Jurnal Studi Perjudian pada 1995, menyimpulkan bahwa penjudi berlebihan secara khas menunjukkan distorsi kognitif dalam sistem kepercayaan mereka tentang kemampuan untuk menang dalam perjudian, kebutuhan mereka akan kegembiraan, dan keyakinan menyimpang yang menghubungkan bahwa mereka tidak akan dapat berfungsi tanpa kegembiraan yang mereka peroleh dari perjudian.

Distorsi kognitif menciptakan ilusi bahwa mereka memenangi permainan. Hal ini terutama disebabkan oleh ketidakseimbangan antara mekanisme pengambilan keputusan kognitif dan emosional di otak. Kontrol ilusi adalah distorsi lain di antara para penjudi dan ini adalah salah satu alasan utama kegagalan mereka. Distorsi semacam ini untuk meyakinkan para penjudi bahwa mereka dapat menggunakan keterampilan mereka untuk memenangi permainan yang sebenarnya sebagian besar ditentukan oleh peluang. Hal ini dapat dipicu lebih lanjut dengan memberikan pilihan dan membuat orang berpikir bahwa mereka memiliki kendali atas permainan.

Hingga saat ini belum ada obat untuk mengobati gangguan ini, tetapi menggunakan konselor dan berbagai jenis terapi dapat membantu. Seperti yang disebutkan oleh Jazaeri dan Habil dalam hasil risetnya yang dipublikasikan di Indian Journal of Psychological Medicine pada 2012 bahwa terapi perilaku kognitif  (CBT) dapat dilakukan pada penjudi yang kecanduan. Terapi ini berfokus pada perubahan perilaku dan pemikiran perjudian yang tidak sehat, seperti rasionalisasi dan keyakinan yang salah. Ia juga mengajarkan cara melawan dorongan berjudi, mengatasi emosi yang tidak nyaman daripada melarikan diri melalui perjudian, dan menyelesaikan masalah keuangan, pekerjaan, dan hubungan akibat kecanduan judi. Tujuan pengobatan semacam ini adalah untuk “memperbaiki” otak yang kecanduan dengan memikirkan perjudian dengan cara yang baru.

23 Juni 2024

Cara Menjauh dari Teman yang Buruk Tanpa Menyakiti Hatinya

Walau berat, kita harus berani mengambil keputusan untuk pergi dari teman-teman yang negatif. Kalau kita tidak menjauhi mereka hanya karena sungkan atau takut mereka akan terluka atau semakin membenci kita, nantinya malah itu akan membahayakan kesehatan mental kita sendiri. Mending menjauh sekarang dibanding lebih lama terkontaminasi dengan mereka. 

"Mundur Perlahan, Nanti Juga Terbiasa"

Jadikan Kesibukan Kita Sebagai Tameng

Untuk awal, ada baiknya kita menghindar karena kesibukan kita. Semakin kita punya banyak hal untuk dikerjakan, semakin kita punya alasan untuk tidak menemui mereka. Buat mereka sadar dengan sendirinya bahwa kita sengaja menjauhinya adalah salah satu cara membuat mereka mundur perlahan.

Berani Menolaknya Sama Sekali Bukanlah Suatu Kesalahan

Jangan sungkan untuk menolak mereka. Katakan dengan tegas kita tidak mau menemani mereka atau ikut kemana mereka pergi. Ketika kita menolaknya, suatu saat dia pasti akan berpikir ulang untuk mengajak kita lagi. Lebih baik menolak sekarang daripada terus menjalin hubungan palsu yang tidak kita kehendaki.

Penuhi Hari Kita dengan Teman yang Positif

Cara terbaik pergi dari teman yang buruk hanyalah mencari teman yang baik. Pasti masih ada lingkungan sehat yang bisa jadi bagian kita. Jangan tunda atau buang waktu dengan teman yang membuat kualitas diri kita menurun. Lebih baik luangkan waktu untuk hal bermanfaat lainnya.

Jauhkan Diri dari Segala Media Sosial Mereka

Tidak menutup kemungkinan kita akan merindukan sosok seorang teman dari mereka. Makanya penting untuk tidak membuka media sosialnya sama sekali. Kalau sudah tahu mereka bukan teman yang baik, maka seharusnya hal apapun tentangnya tidak membuatmu tertarik lagi.

Mengurangi Intensitas Sebisa Mungkin

Pertemanan bisa terjalin akrab karena intensitas yang sering. Jadi, kalau kita memang mau menjauh maka sebisa mungkin jauhkan dari segala urusan mereka. Jangan terlibat dalam apapun kegiatannya dan juga sebaliknya. Mengurangi intensitas akan membuat kita dan mereka terbiasa tanpa satu sama lain.

Sebenarnya kita tidak membutuhkan teman negatif seperti mereka. Jangan pernah merasa sayang atau sungkan meninggalkan orang yang buruk. Percayalah tipe toxic seperti itu tidak membutuhkan kamu sebagai teman. Dia hanya membutuhkan dirinya sendiri.

16 Juni 2024

Manfaat Ananas Comosus (Nanas) untuk Kesehatan

Ketika sedang jalan-jalan kita sering menjumpai pedagang nanas (biasanya nanas madu), penjual menjajakan nanas dengan harga bervariasi mulai dari 5000an. Kalau kita tahu, dengan rutin makan nanas akan membawa dampak kesehatan yang baik buat tubuh.

Nanas atau Ananas comosus merupakan buah yang banyak ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia. Meski rasanya manis, buah yang kaya akan serat ini memiliki kalori yang relatif rendah, sehingga sering digunakan sebagai makanan diet.

Nanas juga telah lama digunakan sebagai obat batuk tradisional dan bahan alami untuk mencegah keriput. Bukan hanya itu, ada banyak manfaat buah nanas bagi kesehatan yang mungkin jarang diketahui tetapi telah dibuktikan secara ilmiah melalui berbagai penelitian.

Berat 1 buah nanas berukuran sedang kira-kira 900–1.000 gram. Dalam 100 gram nanas, terdapat sekitar 40 kalori dan beragam nutrisi berikut ini:

  • 0,5 gram protein
  • 10 gram karbohidrat
  • 1 gram serat
  • 58 IU vitamin A, 48 miligram vitamin C, 18 mikrogram folat
  • 110 miligram kalium, 12 miligram magnesium

Selain itu, buah nanas juga mengandung vitamin B, kolin, selenium, zinc, antioksidan, dan bromelain yang merupakan enzim khas dari nanas. Enzim ini dapat memproduksi zat yang mampu mencegah peradangan.

Mencegah Flu

Flu adalah penyakit infeksi virus yang sangat umum, bahkan dikatakan sebagai penyakit musiman. Biasanya, orang lebih rentan tertular flu saat imunitas atau daya tahan tubuhnya menurun, misalnya karena kurang istirahat atau asupan nutrisinya kurang.

Salah satu nutrisi yang dapat memperkuat imunitas tubuh adalah vitamin C. Konsumsi 1 cangkir buah nanas segar, atau sekitar 150 gram, sudah mampu mencukupi kebutuhan vitamin C harian. Dengan asupan vitamin C yang cukup, daya tahan tubuh akan lebih kuat untuk mencegah dan melawan infeksi, termasuk flu.

Mencegah dan Mengatasi Sembelit

Buah yang mudah diolah menjadi berbagai hidangan ini juga bisa mencegah dan mengatasi sembelit. Manfaat buah nanas tersebut tidak hanya diperoleh dari kandungan serat di dalamnya, melainkan juga dari kandungan airnya yang tinggi dan zat bromelain yang dapat melancarkan pencernaan.

Menyamarkan Flek Hitam

Tingginya kandungan vitamin C serta antioksidan pada nanas membuat buah ini dipercaya dapat mengurangi flek hitam akibat paparan sinar UV dan membuat warna kulit lebih cerah. Manfaat buah nanas ini bisa diperoleh dengan cara mengoleskan krim yang mengandung ekstrak nanas ke kulit wajah secara merata.

Mencegah Kerutan pada Kulit

Manfaat nanas yang juga bisa dirasakan pada kulit adalah mencegah munculnya kerutan. Hal ini berkat kandungan vitamin C dalam nanas yang bisa meningkatkan produksi kolagen di kulit.

Untuk mendapatkan manfaat ini, Anda bisa mengoleskan krim dengan kandungan ekstrak nanas ke kulit wajah. Namun, bila Anda ingin efeknya dirasakan secara umum, bukan hanya di kulit wajah, caranya adalah dengan mengonsumsi buah nanas dan mencukupi asupan vitamin C sehari-hari.

Mencegah Osteoporosis

Nanas mengandung berbagai mineral yang penting bagi kesehatan tulang, serta vitamin C yang dapat membantu penyerapan kalsium dari makanan. Kalsium sendiri adalah mineral yang merupakan bahan baku untuk meningkatkan dan menjaga kepadatan tulang.

Jadi, dengan mengonsumsi buah nanas, Anda bisa menambah asupan vitamin dan mineral yang bisa mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis).

Meringankan Peradangan Usus

Manfaat buah nanas ini adalah berkat kandungan bromelain di dalamnya. Bromelain merupakan enzim khas yang terdapat dalam buah nanas. Selain menjaga kesehatan saluran cerna, enzim ini juga dapat mengurangi peradangan usus akibat penyakit kolitis ulseratif. Dengan begitu, gejala dan keluhannya pun bisa berkurang.

Mengurangi Nyeri Sendi

Kandungan bromelain di dalam buah nanas memiliki efek antiradang. Hal ini membuat buah nanas bermanfaat untuk meredakan berbagai keluhan nyeri akibat peradangan, terutama nyeri sendi.

Meredakan Sinusitis

Selain mengurangi nyeri sendi, kandungan antioksidan dan enzim bromelain yang bersifat antiradang juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi nyeri dan keluhan lain pada sinusitis, yaitu peradangan pada rongga di sekitar hidung.

Meredakan Batuk

Buah nanas telah lama dikenal sebagai obat batuk tradisional. Manfaat buah nanas ini juga berkat kandungan bromelainnya. Enzim ini meredakan batuk dengan cara mengencerkan dahak dan mengurangi rangsangan untuk batuk.

Selain itu, buah nanas juga mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan imun tubuh, sehingga dapat mempercepat penyembuhan batuk.

Menurunkan Berat Badan

Jika Anda berencana menurunkan berat badan, tambahkan buah nanas ke dalam menu makan Anda sehari-hari. Selain rendah kalori, nanas juga kaya akan serat yang bisa memberikan efek kenyang lebih lama.

Tak hanya itu, beberapa penelitian juga menunjukkan manfaat buah nanas dalam meningkatkan proses pemecahan lemak. Hal ini dapat membantu penurunan berat badan dan membuat diet Anda lebih efektif.

Menurunkan Kolesterol

Selain mengonsumsi obat, menurunkan kadar kolesterol perlu dibarengi dengan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat, seperti mengonsumsi buah-buahan, termasuk buah nanas.

Manfaat buah nanas dalam menurunkan kolesterol diperoleh berkat kandungan serat dan antioksidan di dalamnya yang dapat mengurangi kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Mengontrol Tekanan Darah

Kalium, serat, dan antioksidan di dalam nanas membuat buah dengan rasa manis dan segar ini bisa dimanfaatkan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan mengontrolnya agar tetap stabil. Selain itu, efeknya terhadap kadar kolesterol di dalam darah juga secara tidak langsung dapat mencegah darah tinggi (hipertensi).

Mencegah Serangan Jantung

Nanas kaya akan nutrisi, termasuk antioksidan yang dapat menangkal efek buruk radikal bebas dan mengurangi peradangan di dalam tubuh. Dengan manfaat ini, ditambah lagi manfaatnya dalam mencegah darah tinggi dan kolesterol tinggi, nanas mampu menurunkan risiko terjadinya serangan jantung.

Meski begitu, ada banyak faktor lain yang juga perlu diperhatikan untuk mencegah serangan jantung dan penyakit jantung. Selain memperbaiki pola makan dan asupan nutrisi, Anda juga dianjurkan untuk berolahraga teratur, beristirahat yang cukup, dan mengurangi stres.

Mencegah Kanker

Manfaat buah nanas untuk mencegah kanker tak lain adalah berkat kandungan antioksidan yang dapat menangkal efek radikal bebas. Kerusakan sel akibat radikal bebas lama-kelamaan dapat memicu kanker, selain juga menyebabkan penuaan dini dan berbagai penyakit kronis.

Itulah sebabnya, konsumsi sayur dan buah yang kaya akan antioksidan, termasuk buah nanas, sangat dianjurkan sebagai bagian dari pola makan sehat untuk mencegah kanker.

Meningkatkan Produksi Sperma

Manfaat buah nanas yang satu ini mungkin jarang diketahui. Nanas diyakini dapat meningkatkan produksi sperma karena kandungan bromelain dalam buah ini bisa meningkatkan kadar testosteron, sehingga produksi sperma pun ikut meningkat.

Mempercepat Penyembuhan Luka

Kandungan vitamin C pada nanas dapat membantu produksi kolagen. Selain menjaga kekenyalan kulit dan membuat kulit kencang, kolagen juga diperlukan dalam pembentukan jaringan kulit yang rusak. Jadi, bila produksi kolagen baik, penyembuhan luka di kulit dapat berlangsung lebih cepat.

----

Bila Anda ingin mengonsumsi buah nanas untuk mendapatkan beragam manfaatnya, Anda bisa memakannya langsung sebagai buah potong, atau mengolahnya menjadi jus atau smoothies.

Jumlah konsumsi nanas yang dianjurkan adalah cukup 1 cangkir nanas per hari, atau sekitar 165 gram. Jika dikonsumsi berlebihan, nanas dapat menimbulkan efek samping berupa rasa seperti terbakar atau gatal di lidah, mual, muntah, hingga diare.

Konsumsi buah nanas tidak disarankan bagi orang yang alergi terhadap lateks, karena kandungan buah ini bisa memicu reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sakit perut, dan diare.

Mengoleskan nanas segar langsung pada kulit juga tidak disarankan karena dapat menyebabkan iritasi. Bila Anda ingin mendapatkan manfaat nanas untuk mengurangi tanda-tanda penuaan di kulit, sebaiknya gunakanlah produk perawatan kulit yang mengandung ekstrak nanas.

Masih berkaitan dengan efek samping, ada mitos yang menyebutkan bahwa makan nanas bisa mencegah kehamilan, menyebabkan persalinan prematur, bahkan keguguran. Bahaya nanas bagi kehamilan ini dikaitkan dengan kandungan bromelain yang dapat menyebabkan diare atau kram pada ibu hamil. Padahal, ini tidak benar. Jika nanas dikonsumsi dalam batas wajar, justru kandungan nutrisinya bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan ibu dan janin.

Manfaat buah nanas bagi kesehatan bisa Anda dapatkan secara optimal dengan memperhatikan anjuran konsumsi dan cara penggunaannya. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti alergi lateks, asam lambung, atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi nanas.

12 Juni 2024

Istilah Medis Detoksifikasi Vaksin COVID-19

Narasi yang mengklaim adanya cara untuk mendetoksifikasi vaksin COVID-19 yang telah masuk ke dalam tubuh beredar di media sosial, baru-baru ini. Klaim ini muncul dalam sebuah unggahan video di media sosial menyusul kekhawatiran terhadap efek samping vaksin COVID-19.

Unggahan video tersebut menampilkan ulasan tentang efek samping vaksin COVID-19 dari berbagai merek. Isi video juga menyebutkan tentang keberadaan tim detoksifikasi vaksin dan imunisasi yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Menurut Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.Med.Ed., PhD. menegaskan, tidak ada istilah medis ‘detoksifikasi vaksin COVID-19’ atau detoksifikasi pada jenis vaksin lainnya.

Vaksin yang disuntikkan bertujuan membentuk kekebalan tubuh atau menghasilkan antibodi. Sementara itu, detoksifikasi mengacu pada upaya membersihkan, menetralkan, atau mengeluarkan zat racun atau toksin dari dalam tubuh.

Vaksin yang diberikan adalah antigen (mikroorganisme). Artinya, komponen virus yang diinaktivasi atau dilemahkan. Jadi, yang akan terbentuk adalah antibodi. Kalau detoksifikasi ini soal toksin/racun.

Klaim lain yang beredar menyebutkan bahwa mandi dengan soda kue, garam Epsom atau garam Inggris, dan boraks dapat mendetoksifikasi vaksin. Selain itu, cuci darah yang dilakukan berulang kali juga diklaim sebagai cara untuk mendetoksifikasi vaksin.

Menurut Prof. Hinky, soda kue untuk menetralisir asam, sedangkan (bahan pembersih) boraks dapat bersifat karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker. Jadi, bukannya menyelesaikan masalah, justru akan menambah masalah kesehatan.

Sedangkan cuci darah itu menetralisir toksin-toksin, sedangkan vaksin disuntikkan akan membentuk antibodi, bukan toksin. Maka, cuci darah bukan buat mengeluarkan antibodi, melainkan mengeluarkan zat racun. Kalau sifatnya bukan racun, tidak akan keluar, karena bermanfaat bagi tubuh.

Ciptakan Kekebalan Tubuh

Vaksin bekerja dengan cara membangun sistem kekebalan tubuh secara khusus untuk melawan penyakit tertentu. Sistem imun di dalam tubuh memiliki peran penting untuk melindungi tubuh dari serangan virus atau bakteri.

Namun, sistem imun perlu mengenali terlebih dahulu jenis-jenis virus atau bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Ketika virus atau bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh pada kemudian hari, tubuh sudah siap untuk melawannya dan mencegah timbulnya penyakit.

Menurut Prof. Hinky, dengan terbentuknya antibodi, kalau ada virus masuk, benda asing masuk, bakteri masuk, dia akan menetralisir.

Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik. Menurutnya, klaim tersebut tidak benar.

Vaksin influenza merupakan salah satu jenis vaksin yang bermanfaat bagi anak, dapat mengurangi risiko komplikasi flu, seperti infeksi telinga, serta mencegah keparahan penyakit yang sudah ada.

Kuman penyebab infeksi telinga streptococcus pneumoniae dan haemophilus influenzae, kalau (anak) divaksinasi, angkanya (risiko kejadian infeksi) berkurang. Jangan sekadar berasumsi atau mendengar tanpa ada basis data yang benar.

Cara Kerja Vaksin

Sebagaimana manfaat vaksin dari lainnya, Vaksin COVID-19 memberikan perlindungan terhadap tertular atau sakit parah akibat COVID-19. Cara kerjanya dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membangun pertahanan khusus melalui pemberian vaksin.

Upaya optimal untuk terhindar dari COVID-19 adalah dengan melengkapi vaksinasi COVID-19 sesuai jadwal yang dianjurkan dan menerapkan perilaku sehat. Perilaku sehat tersebut meliputi penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, serta menjaga jarak aman.

Merujuk informasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin mengurangi risiko tertular penyakit dengan memanfaatkan pertahanan alami tubuh untuk membangun perlindungan. Setelah seseorang menerima vaksin, sistem kekebalan akan merespons.

Cara sistem kekebalan tubuh merespons, yakni mengenali kuman penyerang seperti virus atau bakteri; memproduksi antibodi, yaitu protein yang diproduksi secara alami oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit; dan mengingat penyakit dan cara melawannya.

Jika tubuh terpapar kuman di kemudian hari, sistem kekebalan tubuh dapat dengan cepat menghancurkan kuman tersebut sebelum Anda sakit. Oleh karena itu, vaksin merupakan cara yang aman dan efektif untuk memicu respons imun dalam tubuh tanpa menyebabkan penyakit.

Sistem kekebalan tubuh dirancang untuk memiliki memori. Setelah menerima satu atau lebih dosis vaksin, tubuh biasanya tetap terlindungi dari penyakit selama bertahun-tahun, puluhan tahun, bahkan seumur hidup.

Inilah yang membuat vaksin sangat efektif. sebagai alat pencegahan penyakit. Vaksin mencegah seseorang agar tidak sakit, alih-alih mengobati penyakit setelah penyakit itu muncul.

Referensi : sehatnegeriku.kemkes.go.id

Arsip Blog