rubianto.id

Tampilkan postingan dengan label HPV. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HPV. Tampilkan semua postingan

15 Agustus 2025

36 Ribu Kasus Baru per Tahun, Kemenkes Genjot Imunisasi HPV Lewat Kampanye "Tenang untuk Menang 2025"

Kanker leher rahim masih menjadi salah satu ancaman kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data Globocan 2022, terdapat lebih dari 36.000 kasus baru kanker leher rahim di Indonesia, dengan lebih dari 20.000 kematian akibat penyakit ini. Padahal, kanker ini sebenarnya dapat dicegah, salah satunya dengan imunisasi HPV. Tanpa upaya pencegahan yang sistematis dan berkelanjutan, Indonesia diperkirakan akan kehilangan 1,7 juta perempuan pada 2070.

Melihat kondisi tersebut, kampanye edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025” resmi dimulai tanggal 24 Agustus 2025 di Bandung, menandai dimulainya rangkaian kegiatan tahun kedua yang akan digelar di berbagai wilayah Indonesia untuk mendorong kesadaran publik akan pentingnya pencegahan kanker leher rahim.

Diinisiasi oleh MSD Indonesia dan didukung oleh Kementerian Kesehatan RI, kampanye ini hadir dengan pendekatan yang lebih interaktif, partisipatif, dan dekat dengan komunitas. Kegiatan edukasi ini diikuti oleh ratusan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas IX SMPN 2 Bandung, guru, tenaga kesehatan, serta ibu-ibu PKK dari wilayah Jawa Barat.

Mewakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., mengatakan pemerintah Indonesia berkomitmen kuat dalam mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi perempuan melalui implementasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023–2030. Ini bukan sekadar kebijakan, melainkan bentuk nyata perlindungan negara terhadap perempuan Indonesia.

Menurut dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., perjalanan menuju eliminasi ini adalah langkah panjang, namun sangat mungkin untuk dicapai dengan kerja sama dan komitmen lintas sektor. Tahun 2025,  Kementerian Kesehatan terus memperluas cakupan imunisasi HPV, termasuk untuk remaja perempuan usia 12 dan 15 tahun melalui imunisasi kejar. Kemenkes mengapresiasi kontribusi mitra seperti MSD yang terus aktif mendukung edukasi masyarakat. Bersama-sama untuk memastikan tidak ada perempuan Indonesia yang tertinggal dalam upaya pencegahan kanker leher rahim.

Indonesia menargetkan cakupan vaksinasi HPV 90% pada anak usia sekolah dasar kelas 5 dan 6 atau setara (11 dan 12 tahun) hingga 2030. Tahun 2025 menjadi momentum krusial untuk memperluas upaya eliminasi kanker leher rahim, seiring diperluasnya cakupan program imunisasi HPV yang kini menjangkau remaja perempuan usia 15 tahun melalui imunisasi kejar.

Menurut George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia, setiap perempuan berhak untuk tahu, dilindungi, dan tumbuh menjadi perempuan hebat yang sehat dan kuat. ‘Tenang untuk Menang’ hadir bukan hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga membangun kesadaran dan mendorong tindakan nyata terkait pencegahan kanker leher rahim. Langkah kolaboratif ini menjadi salah satu upaya agar semakin banyak perempuan terlindungi sejak dini, dimulai dari edukasi.

Sebagai organisasi pemberdayaan masyarakat, khususnya keluarga, TP PKK Provinsi Jawa Barat memegang peran strategis dalam menyampaikan edukasi imunisasi HPV secara langsung di tingkat keluarga dan komunitas.

Pokja IV TP PKK Provinsi Jawa Barat, Winni Nurwini, SKM, M.Si., mengatakan melalui pendekatan ‘ibu ke ibu’ terbukti ampuh membangun kepercayaan dan kesadaran. Dengan jejaring yang luas, TPP PKK Provinsi Jawa Barat ingin memastikan edukasi terkait kanker leher rahim ini sampai ke rumah-rumah, menjadi gerakan yang menyentuh dan berdampak.

Hadir sebagai narasumber pada sesi edukasi kesehatan, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr. Rodman Tarigan, Sp.A(K), menjelaskan mengenai pentingnya edukasi sejak dini mengenai Human Papillomavirus (HPV) sebagai penyebab utama kanker leher rahim. Vaksin HPV direkomendasikan sebagai imunisasi rutin pada anak usia 11 atau 12 tahun, sebelum terpapar oleh virus HPV. Jika terlewat, dua dosis vaksin HPV direkomendasikan untuk sebagian besar orang yang memulai rangkaian vaksin sebelum menginjak usia 15 tahun. Penting bagi setiap pihak memahami urgensi ini. Apalagi, berbagai bukti ilmiah telah menunjukkan bahwa vaksin HPV efektif dalam membantu mencegah infeksi HPV yang berisiko berkembang menjadi kanker leher rahim di kemudian hari.

Melanjutkan inisiatif yang dimulai pada 2024, Kampanye “Tenang untuk Menang 2025” akan dilaksanakan secara bertahap di berbagai provinsi dari Agustus hingga November 2025, dengan mengusung tema ‘Ibu Tenang, Anak Terlindungi, Indonesia Menang Lawan Kanker Leher Rahim.’ Kampanye ini diharapkan menjadi gerakan edukatif yang membangun percakapan, memperkuat peran komunitas, dan mendorong kolaborasi nyata dalam upaya eliminasi kanker leher rahim di Indonesia.

5 Agustus 2023

Vaksin HPV Nusagard, Vaksin Produksi Dalam Negeri

Data Globocan menyebutkan, pada 2020 ada 36.633 kasus baru dan 21.003 kematian akibat kanker serviks di Indonesia. Artinya, ada 50 kasus baru yang terdeteksi setiap hari dengan dua kematian setiap jam. Lebih dari 70 persen kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut. Sebagian besar infeksi HPV ditemukan pada perempuan.

Jumlah insidensi dan kematian akibat kanker serviks merupakan tertinggi kedua di Indonesia setelah kanker payudara. Kondisi tersebut menjadi ironi sebab kanker serviks bisa dicegah dan dideteksi sejak dini. Terdapat tiga upaya penting yang akan dilakukan, meliputi pencegahan dengan program imunisasi HPV secara nasional untuk anak perempuan usia sekolah dasar kelas 5 dan 6, penapisan kanker serviks untuk perempuan usia 30-50 tahun, serta memastikan perempuan yang teridentifikasi kanker serviks bisa mendapatkan pengobatan yang optimal.

Dalam program imunisasi HPV, kemandirian bangsa untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri kian terwujud. Vaksin human papillomavirus atau HPV Nusagard produksi PT Bio Farma (Persero) secara resmi diluncurkan. Vaksin ini menambah jenis produk bioteknologi farmasi yang berhasil diproduksi di dalam negeri.

Bio Farma memproduksi sebanyak 3,1 juta dosis vaksin HPV Nusagard pada 2023. Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan program imunisasi nasional, khususnya imunisasi HPV yang tahun ini akan diberikan untuk 2,9 juta anak perempuan usia sekolah dasar kelas 5 dan 6. Vaksin HPV Nusagard ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan vaksin yang dibutuhkan dalam program pemerintah sekaligus untuk mendukung tercapainya eliminasi kanker serviks pada 2030.

Vaksin HPV Nusagard merupakan vaksin HPV kuadrivalen yang dapat digunakan untuk mencegah infeksi HPV tipe 6, 11, 16, dan 18 yang berisiko tinggi menyebabkan kanker serviks. Vaksin ini dikembangkan atas kerja sama antara PT Bio Farma dan Merck Sharp and Dohme (MSD) melalui transfer teknologi dari vaksin gardasil yang diproduksi oleh MSD.

Untuk sementara, vaksin HPV Nusagard hanya diproduksi untuk keperluan program nasional. Dalam program nasional, vaksinasi HPV dengan vaksin Nusagard diberikan dalam dua dosis dengan jarak pemberian antar dosis selama enam bulan. Dosis pertama akan diberikan pada anak perempuan usia sekolah dasar kelas 5 dan dosis kedua pada usia sekolah dasar kelas 6.

Vaksin HPV Nusagard menambah jenis produk vaksin yang dihasilkan oleh PT Bio Farma dalam mendukung program imunisasi nasional. Dari 14 jenis vaksin yang diberikan dalam program imunisasi nasional, sebanyak 13 jenis vaksin di antaranya diproduksi oleh PT Bio Farma, termasuk vaksin HPV.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menuturkan, vaksin HPV Nusagard telah mendapatkan izin edar dari BPOM. Vaksin ini telah terbukti memiliki efikasi 95-100 persen untuk mencegah kanker serviks akibat infeksi virus HPV. Selain itu, vaksin ini juga dapat digunakan untuk mencegah lesi genital eksternal yang disebabkan oleh infeksi HPV pada laki-laki. Durasi proteksi dari vaksin ini juga cukup panjang, yakni lebih dari 12 tahun.

6 September 2022

Link Laporan BIAS HPV per Puskesmas dan per Desa Kabupaten Purbalingga Tahun 2022


Berikut link-link untuk pelaporan BIAS HPV tahun 2022. Untuk bisa mengakses link silahkan teman-teman klik masing-masing link di faskes yang sesuai, kemudan japri lewat whatsapp untuk mendapatkan akses link laporan tersebut (konfirmasi dengan mengetik nama email [gmail] yang dipakai untuk meminta akses). Puskesmas hanya bisa mengisi link laporan setelah mendapatkan persetujuan dari kami.

Link Pelaporan ke Dinas Kesehatan (klik pada tulisan dinas kesehatan)

Dinas Kesehatan

Link Pelaporan per Desa untuk masing-masing puskesmas (klik pada tulisan puskesmas)

Kemangkon    

Bukateja 

Kutawis

Kejobong

Pengadegan

Kaligondang

Kalikajar

Purbalingga

Bojong

Kalimanah

Padamara

Kutasari

Bojongsari

Mrebet

Serayu L

Bobotsari

Karangreja

Karangjambu

Karanganyar

Karangtengah

Karangmoncol

Rembang

3 September 2022

Buku Saku Bagi Guru dan Orang Tua : Imunisasi HPV Dalam Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

Diantara peran Guru dan Orang Tua dalam imunisasi HPV adalah membantu memberi pemahaman tentang pentingnya imunisasi khususnya imunisasi HPV kepada anak perempuan, membantu menyebarluaskan informasi tentang manfaat imunisasi HPV untuk mencegah kanker serviks dan memastikan bahwa anak perempuan mendapatkan imunisasi HPV sebanyak dua dosis sebelum lulus SD/MI atau sederajat.

DOWNLOAD Selengkapnya DISINI

Arsip Blog